Wednesday, June 3, 2015

Toyota Corolla Twin Cam AE92 1990, Simpanan Pak Dosen

Mengincar sebuah dream car yang sudah lama didambakan terkadang butuh kesabaran tinggi. Apalagi kalau mobil impian tergolong BT90s yang masih dalam kondisi apik alias full orisinal.

Hal ini dialami Artura dari R-kups Garage di Bandung, Jawa Barat. Keinginan untuk memiliki Toyota Corolla Twin Cam berkode AE92 sudah ada cukup lama di benak Artura.
 
Namun, begitu sudah mendapat gambaran mobil yang diinginkan, Artura tak bisa langsung menebusnya. Sebab, pemilik lama yang seorang dosen ini kurang transparan dalam niatan menjual.

Ketika ditanya apakah mobil mau dijual, sang dosen hanya menjawab, “Bisa iya, tetapi bisa juga tidak.” Jawaban yang sempat membuat Artura tak bisa tidur karena mobil yang sudah sreg di hati ini, tak bisa langsung dibayar.


Seakan menyisakan teka-teki, Artura tak cepat putus asa. Tanpa bosan, pria bertubuh langsing ini 'merayu' sang dosen. Setelah proses merayu berjalan sebulan, akhirnya Artura bisa berlega hati karena akhirnya pemilik rela melepaskan mobil kesayangannya.

Bukannya apa-apa, kondisi mobil yang masih perjaka ting-ting ini memang terbilang istimewa. Angka di odometer tersirat 70 ribu Km yang artinya mobil jarang dipakai.

Bisa dibayangkan kondisinya yang tak jauh berbeda dengan kondisi anyar pada 1990. “Padahal itu cerita 4 tahun yang lalu,” kenang Artura. Artinya selama 18 tahun kondisi mobil tak banyak berubah.

Bukan kepalang senangnya pria berkaca mata minus ini saat bisa membawa pulang Corolla Twin Cam full orisinal milik pak dosen. Sesampai di rumah pun, tak ada habisnya Artura mengelilingi mobil dan memperhatikan segenap detil yang ada di mobil.

Dasar doyan ngoprek, Artura tak rela bila mobil standar ini  terus-terusan bergaya ala pak dosen. “Harus ada sesuatu yang membedakan dan sifatnya tidak pasaran,” cetusnya bersemangat.

Tetapi Artura tak mau ubahan yang esktrem pada kaki-kaki, ubah bodi apalagi oprek mesin. Menurutnya gaya seperti itu sudah lewat.  Sekarang zamannya JDM look alias tampilan bergaya Japanese Domestic Market.

Konsepnya jelas, meski tantangannya juga tak mudah karena harus mengumpulkan barang-barangnya satu persatu, tetapi tampilan mobil bisa sama sekali beda. “Harus nutur dan selektif dalam memilih pernik-pernik versi Jepang biar mobil kelihatan bagus,” jelas Artura.

Mulai dari apron, buritan hingga interior dibuat lengkap AE92 versi Jepang. Dan Artura tak menutup kemungkinan untuk memadu antara pernik sedan saloon, station wagon maupun varian GT alias sport. “Selama masih berbau JDM, bungkus dah!” kelakarnya.

Tak heran bila melihat secara sekelebat saja, bisa dipastikan ada yang unik pada tampilan detil eksterior dan interior Corolla Twin Cam miliknya.

Utamanya pada bagian muka. Headlamp asli versi sedan saloon lokal sudah berganti dengan Corolla AE92 Sprinter untuk varian station wagon. 
Begitu juga dengan bumper depan yang sudah dilengkapi tempat untuk fog lamp. Makin terlihat unik lantaran lampu kabut kuning yang menempel di bumper bukan model tanam seperti lazimnya fog lamp zaman sekarang.

Makin spesial saat melongok kedua cermin pengintip alias spion model tanduk yang sebenarnya sudah tak musim di era '90-an. Namun Artura keukeuh memasang sepasang spion tadi lantaran di Jepang memang ada varian Corolla station wagon AE92 yang memakai fender mirror  sebagai perangkat orisinal pabrik.

Pindah ke belakang, terlihat pula lampu belakang alias stop lamp yang lain daripada yang lain. Kali ini ia sedikit keluar dari pakem lantaran stop lamp yang dipakai sebenarnya berasal dari Australia.

Menurutnya, General Motors Australia alias Holden pernah membeli model Corolla AE92 yang kemudian di-rebranding dengan nama Holden Nova. Nah, stop lamp Holden Nova yang dicomot sebagai pengganti lampu belakang orisinalnya.

Kalau sudah puas memandang eksterior AE92 berkelir biru metalik ini, bisa longok ke dalam kabin. Ternyata tak kalah lengkapnya dengan bagian luar.

Artura rela berburu pernik interior hingga ke detil yang paling kecil agar aura JDM-nya terasa kental. Terlepas dari jok Recaro LX bersandaran kepala model senar dan setir Recaro berteknologi quick release, silakan intip panel dasbor, center console hingga tombol-tombol AC.

Semuanya tak lazim untuk kelengkapan Corolla Twin Cam standar pasar Indonesia. Center console yang sekaligus arm rest dan laci multiguna bisa jadi contoh. Versi lokal tak dilengkapi arm rest

No comments:

Post a Comment